Minggu, 04 Desember 2011

Perbedaan Agama SAMAWI dan Agama Ardhi



BELAJAR AGAMA YUUKK :)




*  A) AGAMA SAMAWI

# Pengertiaan Agama Samawi ialah :
Agama samawi/wahyu disebut juga (agama langit) yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari allah sang pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh rasul-nya kepada umat manusia. 

# Contoh Agama Samawi adalah : 
Islam, Kristen, dan Yahudi.

# Ciri-Ciri Agama Samawi yaitu : 
1)Agamanya tumbuh secara kelahiran dapat ditentukan dari tidak ada menjadi ada.
2)Agama ini mempunyai kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari tuhan) 
3)Secara pasti dapat ditentukan lahirnya,dan bukan tumbuh dari masyarakat,melainkan diturunkan kepada    masyarakat. 
4)Disampaikan oleh manusia yang dipilih allah sebagai utusan-nya. 
5)Ajarannya serba tetap,walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia. 
6)Konsep ketuhanannya monotheisme mutlak (tauhid). 
7Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia,masa dan keadaan.


* B) AGAMA ARDHI

# Pengertian Agama Ardhi ialah :
Suatu faham agama yang berasal dari suatu tradisi, adat istiadat yang harus dilestarikan.

# Contoh Agama Ardhi adalah : 
Hindu, Budha, Konghuchu, dll.

# Ciri-Ciri Agama Ardhi yaitu : 
1)Konsep ketuhanannya panthaisme, dinamisme, dan animisme. 
2)Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya. 
3)Tidak disampaikan oleh utusan tuhan (rasul)
4)Umumnya tidak memiliki kitab suci.
5)Ajarannya dapat berubah-ubah ,sesuai dengan akal perubahan akal pikiran penganutnya.
6)Kebenaran ajarannya tidak universal,yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia,masa dan keadaan.


 PERBEDAAN YANG MENCOLOK !





MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT   :P  :D

16 komentar:

  1. kitab suci agama mana yang mengatakan bumi dihaparkan, langit dibentangkan, gunung ditancapkan sehingga bumi tidak bergerak untuk selamanya. tapi fakta yang nyata didepan mata bumi ini selalu bergerak. ini kitab suci apa karangan manusia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

  2. kalo di dalam al-quran kita sebagai manusia diperintahkan untuk mencari tahu sendiri misteri2 hidup di alam semesta ini, inilah yang dinamakan ilmu pengetahuan.sekarang ilmu pengetahuan telah dtemukan dan makin maju serta canggih.tapi kita sbg manusia jgn terlalu terlena akan ilmu pengetahuan. ketika saya membaca komentar anda, sepertinya anda atheis ya? tidak apa2, semua manusia wajib mempunyai sifat saling menghargai dan toleransi. terimakasih dan salam kenal :)

    BalasHapus
  3. Sdr Ayu Wulan, kalo yg sdr maksud sbg karangan manusia adalah al-Quran, maka sdr keliru. Mohon sdr pelajari lagi al-Quran secara lebih detil dan buka fikiran dan hati anda, serta hilangkan maksud2 untuk mencela atau menghina secara berlebihan.

    Terima kasih bahwa anda mungkin telah sempat membaca kitab ini walaupun dengan perasaan apatis dan menutup hati, terbukti bahwa anda telah mengetahui terjemahan dari sebagian Surah al-Ghasyiyah yang anda tuliskan di komen anda tersebut.

    Tapi alangkah baiknya bila anda lebih memperhatikan penggalan ayat tersebut dan mencari terjemahan yang lebih akurat sehingga pemahaman anda tentang ayat tersebut bisa lebih rasional.

    Sdr Ayu, fakta yang sebenarnya adalah al-Quran tidak pernah menyebutkan bahwa gunung ditancapkan sehingga bumi tidak bergerak untuk selamanya. Bila sdr berkenan melihat kembali, silakan buka ayat 17-18 Surah al-Ghasyiyah tersebut, yang terjemahannya lebih kurang:
    "tidakkah mereka memperhatikan bagaimana unta diciptakan, dan bagaimana langit ditinggikan?"

    Sdr Ayu, bumi kita ini diliputi oleh ruang angkasa atau langit. Langit ditinggikan berarti ia bergerak sedemikian rupa ke arah tegak lurus pada seluruh permukaan bumi. Dan karena bumi ini bulat, ini berarti langit yang melingkungi bumi itu harus mengembang ke segala arah. Lalu silakan baca QS. Adz-Dzariyat: 47:
    "Dan langit kami bangun dengan kekuasaan Kami, dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya".

    Kalo sdr Ayu Wulan pernah mendengar atau membaca istilah expanding universe, maka itulah yang dimaksudkan oleh al-Quran sbg: "Dan langit kami bangun dengan kekuasaan Kami, dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya".

    Expanding universe adalah sebuah penelitian yang menyatakan bahwa ternyata langit yang kita lihat sekarang ini berkembang dan terus berkembang, hal ini dinyatakan oleh Edwin P. Hubble, seorang fisikawan di Observatorium Mount Wilson, California, Amerika Serikat yang telah meneliti langit dengan teleskop canggihnya dan menyaksikan bahwa ternyata galaksi-galaksi yang ada di alam raya ini yang jumlahnya miliaran selain berotasi ternyata juga bergerak menjauhi bumi, semakin jauh letak galaksi dari bumi, semakin cepat gerak tersebut sehingga ada yang memiliki kecepatan seratus ribu kilometer perdetik.

    Awalnya penemuan ini diduga sebagai sebuah kesalahan, tapi lama kelamaan setelah ia diterima oleh banyak ilmuwan, akhirnya mereka mengakui tentang the expanding universe tersebut. Coba pikir, dari mana al-Quran yang diturunkan lebih dari seribu tahun yang lalu bisa menganalisa hal yang demikian?

    Kemudian satu lagi, sdr Ayu, dalam sejarahnya tidak ada satu bacaan pun yang dibaca oleh ratusan juta orang -baik oleh orang yang mengerti artinya maupun yg tidak mengerti- bahkan dihafal redaksinya huruf demi huruf, seperti halnya al-Quran. Bukankah itu merupakan sebuah pengakuan dari keterpeliharaan al-Quran dari campur tangan buatan/karangan manusia?

    Sebetulnya masih sangat banyak yang perlu dijelaskan perihal kemuliaan al-Quran yang sdr cela tersebut, namun keterbatasan ilmu yang saya miliki menjadikan hal ini seolah terlihat sangat sederhana padahal al-Quran yang sdr hina tersebut merupakan firman Tuhan yang sungguh mulia dan terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Semoga sdr bisa mengerti dan memahami apa yang saya sampaikan, dan semoga bermanfaat untuk anda dalam menggali pengetahuan tentang agama Islam yang mulia ini.

    BalasHapus
  4. Wah ngawur ini artikelnya,......bukan lagi ngawur tapi fitnah.
    Saya agama Buddha, tapi yang kamu tuliskan di atas sama sekali tidak sama dengan ajaran Buddha. Hati-hati cewek soal agam itu sensitif, JANGAN MEMANDANG AGAMA ORANG LAIN DARI AGAMA MU.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agama gw emang sempurna, orang Islam bacaannya Iqra & Al Qur'an, kalo agama lu apa? apa lu bisa baca kitab lu? jangan2 cuma gong xie fat cai aja. haiya. hahahhahaha. jangan ngambek ya, kenyataan itu emang pahit koh. haiya

      Hapus
    2. Lah loe sendiri gak bsa ngerti arti dr kitab loe sendiri krn pake bahasa arab... Cuman bsa baca doang gak bsa ngerti artinya trus dibilang pahala...goblok amat sih loe... Hahahaha jgn ngambek juga kenyataan itu memang pahit klo loe cuman otak dongo jd bahan brainwashed org arab sarap...allah fukbar

      Hapus
  5. artikelnya sangat bermanfaat kak,,,, arigato gozaimasu

    BalasHapus
  6. Terima kasih telah berbagi informasi.

    Artikelnya sangat bermanfaat.

    Terima kasih. ^^

    BalasHapus
  7. kalau tolak ukur agama samawi diatas diterapkan dalam islam, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
    Islam lahir pada tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
    Di sampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT.
    Memiliki ktab suci yaitu Al Qur'an yang memuat asli semua yang telah di wahyukan oleh Allah SWT.
    Ajaran agama Islam mutlak, karena dari Allah yang Maha benar, agam islam berlaku abadi yang tidak berubah dan tidak boleh dirubah.
    Konsep ketuhanan islam adalah Tauhid, monoteisme murni, Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam perbuatan, dan Esa dalam sifat.
    Dasar- dasar agam Islam adalah fundamental dan mutlak, nerlaku untuk umat manusia dimanapun dia berada.

    BalasHapus
  8. as a was a was a as aaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  9. as a was a was a as aaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  10. as a was a was a as aaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  11. Orang arab mengklaim kitab orang yahudi sebagai asal usul agama islam

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Sebagai seorang muslim saya kecewa... kecewa karena mengapa dalam artikel ini, pernyataan pengarang akan perbedaan ajaran yang dimiliki harus didasarkan pada argumentasi yang tidak jelas dan tidak objektif... terlalu banyak rasa egoisme agama dan argumen yang bersifat subjektif yang tertuang pada argumentasi yang dibangun.

    BalasHapus